Menu

Jumat, 04 September 2015

Pendekar Nagasukma - Gadis Itu!

Chapter 2

Gadis Itu!
Oleh: Bahrul Jalil



“kamu saja, kak!”
“eh..eh.. disuruh kakaknya kok malah menyuruh?! Cepat, sebelum kambing-kambing kita kemalaman” perintah seorang gadis.
“kisanak…”
“maaf kisanak… “
Seorang pemuda, adik gadis itu membangunkan seseorang yang sedang tertidur kelelahan di bawah sebuah pohon.
“ada apa?” Tanya lelaki itu bangun.
“aku ingin meminjam pedangmu sebentar untuk merapikan kayu-kayu kami. Bolehkan kami meminjamnya?”
“pedangku? Silahkan saja jika kau bias”.
Pengembala kambing itu lalu memegang pedang yang pengembara itu namun aneh, pedangnya terasa berat. Tidak bergerak sama sekali ketika hendak diangkat.

Pembantai

Chapter 1

Pembantai??
 Oleh: Bahrul Jalil



Relung angin bertiup di dedaunan berudara dingin. Hembusan embun fajar masih terasa sayup dengan ketenangannya. Secercak anak berjubah kumal penuh debu berhias pedang di punggungnya sedang berjalan melewati rerimbunan daun pagi buta itu. Kakinya terasa lemas setelah semalam suntup berjalan. Tapi tekadnya terasa bersinar menguatkan langkahnya. Berdesir dalam hatinya, “Aku adalah pendekar!”
“Kau dari mana anak muda?” Tanya seorang lelaki tua yang hendak pergi ke lading.
“Aku seorang pengembara kek” jawabnya.
“Aku merasa dari auramu kau mempunyai sesuatu yang bias memecahkan masalah kami” tanggap kakek itu menurunkan cangkulnya.
“Aku hanya pengembara biasa. Hidupku sudah terkikis bersama bergulirnya waktu dan tempat yang telah aku lewati” tegas pemuda itu.
“Kau punya nama anak muda??”
“Iya. Namaku Yakla. Tempat asalku adalah Negeri Fanay”