Asap Devide Et Impera Yang Menyelubungi Islam
Oleh: Mohamad Bejo, Lc.
Setelah seorang orientalis bernama Chritiaan Snouck Hurgronje
(1857 - 1936) mempelajari karakter-karakter orang islam dengan pengorbanannya
berpura-pura menjadi muslim, bahkan bisa hafal Alquran seluruhnya, ahirnya dia
tahu sedikit banyak kenapa islam begitu sulit untuk dikalahkan. Dia tahu umat
islam sangat hormat pada ulama. Ketika ulama bisa dikotak-kotakkan maka rasa ta`ashub
(fanatic) akan muncul yang ahirnya akan mudah untuk diadu-domba. Setelah mereka
saling beradu satu sama lain maka akan lebih mudah untuk dikuasai. Teori ini
kemudian popular dengan julukan devide et impera, pecah-belah kemudian
kuasai.
Inilah yang terjadi pada islam
sekarang ini. Suasana dunia islam sekarang tidak disibukkan untuk melerai
rekayasa orang-orang kafir yang hendak berbuat nista pada orang Islam, tidak
untuk menambah ibadah kepada Allah swt, tapi mereka sibuk dengan mengejek,
mengkafirkan bahkan membunuh teman sendiri sesama islam. Tak jarang terjadi
aksi terror yang mengatasnamakan jihad Islam. Anehnya, aksi terorisme yang
mengatasnamakan islam itu korbannya malah orang islam sendiri. Inilah yang
menjadi fitnah bagi umat islam dewasa ini, yaitu politik devide et impera
modern yang dilancarkan orang kafir terhadap islam dewasa ini. Dengan rekayasa
dan kombinasi politik yang lebih kompleks merenggut islam sedikit demi sedikit.