PIJAR-PIJAR LEMBAYUNG
Bukan
mati kata tapi memang tak ada tema
Bukan
terpendam tapi memang berusaha tenang
Terhentak
hidup terseset-seset batu jalan
Tak
tentu arah laksana pijar lemah hidup sungkan
Delima
si wanita cantik
Menghias
hidup kudekati berayu pernik
Lembayung
cinta menghempas lembut tak tangkap hati
Namun
sial, tipuan lembut melunglai lupa sejati.
Laksana
perak pohon pisang bersolek lipstick
Tak
layak sebenarnya kukias si cantik
Namun
hati dan alam terbelesit membisik
Sudahlah,
biarlah ku yang tercekik.
Senandung
pijar-pijar lembayung tak tahu arti
Ingin
mengungkap tak ada makna yang sejati
Di
tangan manusia mana enak itu yang dicari
Tak
luput aku, ah malu jika harus mengisi.
Kau
bingung?
Aku
juga bingung.
Kau
heran?
Aku
memang sengaja.
Kau
Tanya dari mana asalnya?
Namun
ku sulit menjawabnya
Mungkin
karma.
Tunggu
dulu.
Apakah
karma dan takdir beda?
Kukira
sama, itu yang kupinta.
Ingin
ku kata tikus-tikus
Mukamu
tu nggak pecus.
Sok
gaul malu di kata bengus
Agar
lebih cocok ahiri saja dengan rebus.
30 agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar