ASAP
Terteletup redup bagai
bangkai hidup
Gersang tanpa aroma,
penuh sayup
Bekas asap berapi itu
masih terlihat mengepul di langit
Membakar hutanku yang
kian hari kian dikit
Terurai kasih di
panorama alam
Memblesit hati rindu
kala ku masih ditimang
Kuhirup begitu segar
udara desa ini
Namun kini,
hanya tinggal bayang
kenang mimpi
Luapan tangan-tangan
setan yang biadab itu
Meluluhlantakkan
rambut-rambut bumi jadi gundul
Entah apa yang
sebenarnya mereka cari
Hanya demi kertas
sebiji tega bunuh generasi
Benar…
Setahun lalu gemuruh
mesin-mesin gergaji ramai
Berpesta relakan tangis
pohon-pohon permai
Sengat surya pun makin
panas menembus ozon
Mencemar angin berbaur
campur dengan silikon
Ah, manusia…
Kau pemimpin di bumi
ini..!!
Berbaiklah pada alam
yang kita cintai!!
Hutan bukan saja
milikmu
Tapi juga milik kami,…
generasi penerusmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar