Menu

Minggu, 23 September 2012

Berfikir Tentang Rotasi


Berfikir Tentang Rotasi
oleh : Mohamad Bejo


Fenomena rotasi terkadang terlupa dari pemikiran. Suatu siklus yang bermula dari suatu posisi kemudian bergerak dengan suatu gaya berjalan dan ahirnya kembali ke posisi semula dan bergerak kembali dengan jalan yang sama. Dalam bahasa arab kata rotasi/siklus/perputaran dikenal dengan istilah Al Daur yang berarti tergantungnya sesuatu terhadap sesuatu yang lain yang  tergantung padanya.Kita akan menemukan banyak sekali fenomena- fenomena siklus/rotasi dalam kehidupan kita sehari-hari.Secara umumiyah kita mengenal thowaf degan mengelilingi ka’bah tujuh kali.Malaikat pun demikian berthowaf mengelilingi Baitul Ma’mur. Dari sisi lain ternyata kita temukan elektron-elektron juga berthowaf mengelilingi inti atom ,dinamo motor juga berputar mengelilingi pusatnya dan tak lupa beredarnya planet-planet-planet dalam mengitari matahari.
Atom,kesatuan terkecil dari sautu materi yang terdiri dari elektron (muatan negatif), proton (muatan positif) dan netron (tidak berrmuatan).Gambaran dari kesatuan tiga penyusun ini tergambar  bahwa proton dan netron berkumpul di pusat atom menyusun inti atom dan elektron-elektron mengitarinya.Jika hanya ada satu elektron, maka atom itu disebut Hidrogen.Jika terdapat dua elektron maka disebut Helium.Jika terdapat tiga elektron disebut Litium dan seterusnya tergantung bayaknya elekton yang dapat kita lihat semua dalam tabel periodik kimia sehingga salah satu yang menyebabkan keanekaragaman unsur atom adalah banyak tidaknya elektron.Dalam perkembangan teori atom mulai dari Demokritus (400 SM-370 SM) kemudian J.J Thomson (1897) kemudian E.Rutherford (1911) dan diahiri dengan model atom Neil Bohr (1914). Dalam ahir dari modael atom ini akhirnya tersimpulkan bahwa elektron-elektron mengitari, mengelilingi, berotasi terhadap inti atom layakanya para jama’ah haji mengitari Ka’bah ketika berthowaf. Layaknya para malaikat mengitari Baitul Ma’mur. Subhanallah, Maha Suci Dzat yang telah bersabda dalam Alquran surat al isra’ ayat  44 yang artinya :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Dari uraian di atas seakan mengundang kebenaran bahwasannya elektron-elektron juga berthowaf seakan beribadah layaknya para hamba makhluk-makhluk lain. Kemudian yang menjadi pemikiran selanjutnya adalah jika kita tahu bahwa elektron adalah bagian terkecil bahkan yang teringan di antara ketiga unsur atom berarti atom juga beribadah karena mengandung elektron yang berthowaf. Jika atom beribadah maka molekul-molekul (susunan beberapa atom)juga beribadah. Jika molekul beribadah berarti materi juga beribadah. padahal kita tahu bahwa yang ada di bumi ini tersusun dari dari materi seperti air(H20),gas Oksigen yang kita hirup, emas,meja,kursi dan tubuh kita pun terbentuk dari materi.
Dari sudut pandang yang lain kita akan temukan siklus energi, secara mudah kita pandang saja rantai makanan, contohnya belalang dimakan kodok, kodok dimakan ular, ular dimakan burung, burung dimakan manusia kemudian manusia mati, manusia mati di makan penguraai,pengurai digunakan lagi oleh tumbuhan, tumbuhan dimakan belalang dan ahirnya berputar layaknya siklus yang kesemuanya adalah perpindahan energi. Dari sudut pandang ini kita temukan pemikiran yang sama dengan atom, bahkan dengan teori siklus energi ini para ilmuan-ilmuan barat yang dholalah mengemukakan teori bathil tentang tentang kekekalan masa dan energi dengan mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.Hal ini sangat bertentangn sekali dengan aqidah Islam karena tidak ada yang kekal di alam semesta ini kecuali Allah SWT. Tetapi akhirnya teori tersebut terpatahkan oleh mereka sendiri dengan ditemukannya teori “Big Bang” yang menunjukkan bahwa semua yang ada di dunia ini bermula dari ketidakadaan
Menengok dari sisi tekhnologi kita akan temukan lagi suatu yang jarang terungkap. Sering kita jumpai  mobil,kipas angin,mesin Diesel,blender dan lain-lain yang kesemuanyan erat kaitannya dengan perputaran atau rotasi. Andai saja tidak ada prinsip perputaran seakan kita akan kesulitan bagaimana teknologi bisa berkembang sepesat ini, padahal kita lihat semua teknologi berhubungan dengan listrik dan listrik itu berasal dari pembangkitnya yang antara lain pembangkit dari tenaga air yang menggunakan tenaga air untuk memutar turbin. Dari perputaran turbin ini kemudian listrik muncul. Contoh lain adalah pembangkit tenaga uap yang juga menggunakan tenaga uap untuk memutar turbin dan tidak luput juga pembangkit tenaga angin dan lain-lain. kemudian bagaiman dengan pembangkit tenaga nukllir? yang berasal dari hasil proses fusi atau fisi?. Jawaban yang tepat untuk ini adalah kita lihat obyek pembicaraan yaitu perkembangan teknologi bukan hasil dari tekhnologi dan nuklir adalah hasil tekhnologi.
Dari sini kita dapat melihat banyaknya peristiwa yang berkaitan dengan rotasi. Bahkan Judo, salah satu bela diri dunia juga munggunakan prinsip rotasi untuk dapat menjatuhkan lawannya saat bertanding.
            Perputaran atau rotasi dapat kita gambarkan seperti sebuah lingkaran yang memiliki satu pusat. Karena di manapun dari zaman Aristoteles sampai Enstien(penemu bom atom) tidak akan ditemukan lingkaran yang punya dua pusat. Kalaupun ada, itu bukan lingkaran lagi namanya dan bagaimana bisa itu di seiut lingkaran?. Lingkaran dengan satu pusat mengisyaratkan bahwa dari segala penjuru 360­­0  akan mempunyai satu tumpuan yang dengannya akan tercipta keseimbangan. Hal ini dapat diibaratkan dalam kehidupan akan adanya suatu tumpuan dari semua makhluk,yang menjadi pusat  dari segala sesuatu dan menjadi tempat mengadu segala permasalahan yakni Tuhan yang satu, Allah SWT.
Meninjau kembali tentang rotasi,kita akan menemukan adanya suatu siklus yang berjalan dari suatu posisi kemudian kembali keposisinya lagi. Inilah makhluk yang berubah, yang asalnya tidak ada kemudian tercipta ada kemudian ditidakadakan lagi kemudian diadakan lagi. sehingga ketika kita milihat kenyataan dalam laju perjalanan kehidupan kita ternyata tidak luput dari perputaran sehingga dengan perputaran tidak mustahil jika nantinya manusia dibangkitakan di hari kiamat.
Jadi secara garis besar, dalam berfikir tentang perputaran, kita akan menemukan kebenaran adanya satu Tuhan yang pantas untuk dijadikan tumpuan, untuk disembah.Begitu juga dari sisi lingkaran itu sendiri, yang bisa kembali kearah semula dan berputar lagi menunjukkan bahwa kita juga akan kembali tidak ada (ke posisi semula ) kemudian ada kembali. sehingga hari berbangkit tidak mustahil adanya. Wa Allahu a’lam







Tidak ada komentar:

Posting Komentar