Berfikir Tentang
Rotasi
oleh : Mohamad
Bejo
Fenomena
rotasi terkadang terlupa dari pemikiran. Suatu siklus yang bermula dari suatu
posisi kemudian bergerak dengan suatu gaya berjalan dan ahirnya kembali ke
posisi semula dan bergerak kembali dengan jalan yang sama. Dalam bahasa arab
kata rotasi/siklus/perputaran dikenal dengan istilah Al Daur yang
berarti tergantungnya sesuatu terhadap sesuatu yang lain yang tergantung padanya.Kita akan menemukan banyak
sekali fenomena- fenomena siklus/rotasi dalam kehidupan kita sehari-hari.Secara
umumiyah kita mengenal thowaf degan mengelilingi ka’bah tujuh
kali.Malaikat pun demikian berthowaf mengelilingi Baitul Ma’mur. Dari sisi lain
ternyata kita temukan elektron-elektron juga berthowaf mengelilingi inti atom
,dinamo motor juga berputar mengelilingi pusatnya dan tak lupa beredarnya
planet-planet-planet dalam mengitari matahari.
Atom,kesatuan
terkecil dari sautu materi yang terdiri dari elektron (muatan negatif), proton
(muatan positif) dan netron (tidak berrmuatan).Gambaran dari kesatuan tiga
penyusun ini tergambar bahwa proton dan
netron berkumpul di pusat atom menyusun inti atom dan elektron-elektron
mengitarinya.Jika hanya ada satu elektron, maka atom itu disebut Hidrogen.Jika
terdapat dua elektron maka disebut Helium.Jika terdapat tiga elektron disebut
Litium dan seterusnya tergantung bayaknya elekton yang dapat kita lihat semua
dalam tabel periodik kimia sehingga salah satu yang menyebabkan keanekaragaman
unsur atom adalah banyak tidaknya elektron.Dalam perkembangan teori atom mulai
dari Demokritus (400 SM-370 SM) kemudian J.J Thomson (1897) kemudian
E.Rutherford (1911) dan diahiri dengan model atom Neil Bohr (1914). Dalam ahir
dari modael atom ini akhirnya tersimpulkan bahwa elektron-elektron mengitari,
mengelilingi, berotasi terhadap inti atom layakanya para jama’ah haji mengitari
Ka’bah ketika berthowaf. Layaknya para malaikat mengitari Baitul Ma’mur. Subhanallah,
Maha Suci Dzat yang telah bersabda dalam Alquran surat al isra’ ayat 44 yang artinya :
Langit yang
tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada
suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.
Dari
uraian di atas seakan mengundang kebenaran bahwasannya elektron-elektron juga
berthowaf seakan beribadah layaknya para hamba makhluk-makhluk lain. Kemudian
yang menjadi pemikiran selanjutnya adalah jika kita tahu bahwa elektron adalah
bagian terkecil bahkan yang teringan di antara ketiga unsur atom berarti atom
juga beribadah karena mengandung elektron yang berthowaf. Jika atom beribadah
maka molekul-molekul (susunan beberapa atom)juga beribadah. Jika molekul
beribadah berarti materi juga beribadah. padahal kita tahu bahwa yang ada di
bumi ini tersusun dari dari materi seperti air(H20),gas Oksigen yang
kita hirup, emas,meja,kursi dan tubuh kita pun terbentuk dari materi.
Dari
sudut pandang yang lain kita akan temukan siklus energi, secara mudah kita
pandang saja rantai makanan, contohnya belalang dimakan kodok, kodok dimakan
ular, ular dimakan burung, burung dimakan manusia kemudian manusia mati,
manusia mati di makan penguraai,pengurai digunakan lagi oleh tumbuhan, tumbuhan
dimakan belalang dan ahirnya berputar layaknya siklus yang kesemuanya adalah
perpindahan energi. Dari sudut pandang ini kita temukan pemikiran yang sama
dengan atom, bahkan dengan teori siklus energi ini para ilmuan-ilmuan barat
yang dholalah mengemukakan teori bathil tentang tentang kekekalan
masa dan energi dengan mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan.Hal ini sangat bertentangn sekali dengan aqidah Islam karena tidak
ada yang kekal di alam semesta ini kecuali Allah SWT. Tetapi akhirnya teori
tersebut terpatahkan oleh mereka sendiri dengan ditemukannya teori “Big Bang”
yang menunjukkan bahwa semua yang ada di dunia ini bermula dari ketidakadaan
Menengok
dari sisi tekhnologi kita akan temukan lagi suatu yang jarang terungkap. Sering
kita jumpai mobil,kipas angin,mesin
Diesel,blender dan lain-lain yang kesemuanyan erat kaitannya dengan perputaran
atau rotasi. Andai saja tidak ada prinsip perputaran seakan kita akan kesulitan
bagaimana teknologi bisa berkembang sepesat ini, padahal kita lihat semua
teknologi berhubungan dengan listrik dan listrik itu berasal dari pembangkitnya
yang antara lain pembangkit dari tenaga air yang menggunakan tenaga air untuk
memutar turbin. Dari perputaran turbin ini kemudian listrik muncul. Contoh lain
adalah pembangkit tenaga uap yang juga menggunakan tenaga uap untuk memutar
turbin dan tidak luput juga pembangkit tenaga angin dan lain-lain. kemudian
bagaiman dengan pembangkit tenaga nukllir? yang berasal dari hasil proses fusi
atau fisi?. Jawaban yang tepat untuk ini adalah kita lihat obyek pembicaraan
yaitu perkembangan teknologi bukan hasil dari tekhnologi dan nuklir adalah
hasil tekhnologi.
Dari
sini kita dapat melihat banyaknya peristiwa yang berkaitan dengan rotasi.
Bahkan Judo, salah satu bela diri dunia juga munggunakan prinsip rotasi untuk
dapat menjatuhkan lawannya saat bertanding.
Perputaran
atau rotasi dapat kita gambarkan seperti sebuah lingkaran yang memiliki satu
pusat. Karena di manapun dari zaman Aristoteles sampai Enstien(penemu bom atom)
tidak akan ditemukan lingkaran yang punya dua pusat. Kalaupun ada, itu bukan
lingkaran lagi namanya dan bagaimana bisa itu di seiut lingkaran?. Lingkaran
dengan satu pusat mengisyaratkan bahwa dari segala penjuru 3600 akan mempunyai satu tumpuan yang
dengannya akan tercipta keseimbangan. Hal ini dapat diibaratkan dalam kehidupan
akan adanya suatu tumpuan dari semua makhluk,yang menjadi pusat dari segala sesuatu dan menjadi tempat
mengadu segala permasalahan yakni Tuhan yang satu, Allah SWT.
Meninjau
kembali tentang rotasi,kita akan menemukan adanya suatu siklus yang berjalan
dari suatu posisi kemudian kembali keposisinya lagi. Inilah makhluk yang
berubah, yang asalnya tidak ada kemudian tercipta ada kemudian ditidakadakan
lagi kemudian diadakan lagi. sehingga ketika kita milihat kenyataan dalam laju
perjalanan kehidupan kita ternyata tidak luput dari perputaran sehingga dengan
perputaran tidak mustahil jika nantinya manusia dibangkitakan di hari kiamat.
Jadi
secara garis besar, dalam berfikir tentang perputaran, kita akan menemukan kebenaran
adanya satu Tuhan yang pantas untuk dijadikan tumpuan, untuk disembah.Begitu
juga dari sisi lingkaran itu sendiri, yang bisa kembali kearah semula dan
berputar lagi menunjukkan bahwa kita juga akan kembali tidak ada (ke posisi
semula ) kemudian ada kembali. sehingga hari berbangkit tidak mustahil adanya. Wa
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar