Hanya Seuntai Kata
Aku
kangen suaramu pak Tua
setelah
kau pergi, anak ini baru menyadari arti dari kehidupan.
Maafkan
aku pak Tua
Dulu
sering membantah bahkan sempat mengamuk karenamu.
Aku
masih ingat daging-dagingmu pak Tua
Yang
begitu layu saat kau minta pijit padaku.
Aku
masih terasa semangatmu pak Tua
Dengan
tubuh jompo rentan tetap saja memikul cangkul.
Aku
masih merindukanmu pak Tua
Menyesal
baru sadar setelah kau tiada.
Aku,aku,aku...Harus
berkata apalagi pak Tua
Maafkan
aku, Pak...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar